PORTALBUNGO.ID, BUNGO - Wakil Bupati Bungo H. Safrudin Dwi Apriyanto memimpin rapat tentang Covid-19 di Kabupaten Bungo, Sabtu (18/07/20).

Dalam rapatnya Wakil Bupati Bungo menjelaskan dan menanyakan terkait perkembangan  pendistribusian bantuan sembako kepada 25.735 KK yang ada di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bungo.

Camat Rimbo Tengah mengatakan bahwa Kecamatan Rimbo Tengah adalah Kecamatan perdana yang melaksanakan penyaluran Bantuan Sembako, ada sebanyak 993 KK yang sudah dilaksanakan dan alhamdulillah untuk Bantuan Sembako sudah di terima Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kecamatan Rimbo Tengah.

Camat Rimbo Tengah juga menjelaskan ada sedikit kesalahan teknis dalam penyaluran Bantuan Sembako ke beberapa tempat, yaitu kendaraan pengangkut bantuan sembako tidak cukup banyak sehingga mengalami keterlambatan.  

Dalam Rapat Kadis Pendidikan menjelaskan bahwa tanggal 20 Juli 2020, SMP Sedejarat dan SMA Sederajat sudah bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka.


Dinas Pendidikan memberikan izin kepada 61 Sekolah, dan baru ada 16 sekolah yang telah mendapat persetujuan dan melengkapi bahan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka.

Dinas Pendidikan juga menyiapkan Tim untuk memantau kodisi di sekolah sampai covid-19 ini betul betul selesai dan peraturan tatap muka ini dilaksanakan.

Kadis Pendidikan menegaskan bahwa ada salah satu sekolah yang melanggar salah satu pernyataan yang telah dibuat, maka dinas pendidikan akan memberhentikan sementara kepada sekolah yang terkait, agar menjadi pengajaran bahwa protokol kesehatan tidak di anggap sebagai gurauan.   

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie juga menjelaskan bahwa beberapa hari lalu RSUD H. Hanafie sudah siap melakukan Swipe Test, dan pihak rumah sakit minta untuk melakukan pembimbingan untuk mengecek kelayakan alat yang di miliki pihak rumah sakit. 

Wabup menjelaskan bahwa status kabupaten bungo masih dalam tanggap darurat, dan status ini masih berjalan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, sampai di cabutnya kepres no. 12 tahun 2020.


"Jadi hari ini teruskan seluruh opd terbaik menangani covid 19 untuk masyarakat dari dinas-dinas baik itu dinas pertanian, pertenakan, pendidikan dan semuanya. Zona hijau adalah untuk memastikan bahwa daerah itu aman namun demikian selagi kepres itu belum dicabut daerah kita masih dalam tanggap darurat" ujar Wabup